Kamis, 11 Agustus 2011

Kekuatan dan Ketulusan dalam Takdir

Entri kali ini adalah tentang dialog saya dengan Terry, pelantun tembang Harusnya Kau Memilih Aku. Dialog ini memang tanpa rekayasa, original dari hati dan fikiran saya. Slowly blogger, bsaya tidak akan berbagi kisah sedih penyesalan hidup melainkan kekuatan dan ketulusan yang hadir karena Takdir-Nya melalui perjalanan cinta saya satu tahun belakangan ini dengan Mr.Rightman (nama saya samarkan, untuk menjaga privasi).

kekasihmu tak mencintai dirimu sepenuh hati
tidak! 4 kata dari depan pernyataan ini salah dan perlu sedikir ralat. Saya merasakan dia mencintai saya mungkin dengan beberapa fakta keegoisan dan perjuangannya untuk masa depan kami. Dia hanya belum tulus menncintai saya. Tetapi bukankah cinta memang egois?
Ya.. untuk kata sepenuh hati, mungkin belum. Pengorbanan, kepedulian, sikap mempertahankan dan ketulusan memang kurang saya rasakan. Karena memang bukan hanya saya dihatinya sampai saat ini (tidak seperti saya, yang hanya dia di hati saya).

dia selalu pergi meninggalkan kau sendiri
tidak selalu, terkadang memang saya merasakan sepi tanpanya padahal saya memilikinya. Tetapi saya sadar, dia punya mereka! Terkadang pula saya aneh dengan apa yang saya alami, saya tidak merasakan apa yang khalayak orang rasakan ketika menjalin cinta. Misalnya, ketika orang lain dapat merasakan “memiliki seutuhnya”, saya tidak demikian. Tapi sudahlah, saya sudah biasa.

mengapa kau mempertahankan cinta pedih menyakitkan?
Ada 10 alasan mengapa saya mempertahankan cinta ini. Alas an pertama adalah karena saya mencintainya dengan tulus, (once more guys!) SAYA MENCINTAINYA DENGAN TULUS dan alas an kedua hingga kesepuluh itu tidak penting.
Tidak semata saya buta memilih dia untuk membuka hati dalam mencintainya. Ini masalah keyakinan hati dan criteria -sebagai calon suami- saya yang dapat saya terapkan padanya. Yang saya harap dapat tumbuh dalam dirinya. Sayapun bukan penuntut yang menuntut criteria itu harus ada padanya, karena saya mempelajari dirinya untuk mengetahui siapa dan bagaimana dia dan terus merangsang potensinya. Dan pada akhirnya ketika mengerti, barulah saya menetapkan criteria itu. Tidak berlebihan tetapi memang pantas criteria itu ada padanya, ya.. jika dia mau berbuat lebih, belajar memahami dalam mengembangkan semua potensi dirinya.

kau masih saja membutuhkan dia, membutuhkan dia
jelas saya membutuhkan dia untuk menjadi kepingan mozaik dalam melengkapi diri saya. Kekurangan saya menjadi kelebihan dia. Isn’t fun guys?
Ingat: saya tidak mengedepankan raga yang akan using bahkan hancur namun jiwa yang stagnan dan dapat berkembang yaitu ‘perangai’ dirinya sebagai pria yang nantinya membimbing keluarga kami menyusuri keridhoanNya.

kau harusnya memilih aku, yang lebih mampu menyayangimu berada disampingmu
semua hanya menunggu waktu. Tingkah dan pola pikir hari ini akan menjawab misteri esok. Saya yakin yang baik pasti mendapat kebaikan, bukankah perangai jodoh kita tergantung kita? Bukankah jodoh kita cermin diri? Oleh karenanya, saya meyakini Tuhan menakdirkan yang terbaik.
Bukankah baik buruk hanya perspektif kita sebagai manusia? Dan bagi Tuhan ini tidak ada bedanya, tetapi alangkah hinanya kita yang berburuk sangka kepada Tuhan dengan perspektif buruk kita terhadapNya.
Saya berusaha menghargai dan benar-benar memanfaatkan apa yang ada dihadapan saya untuk memberikan yang terbaik yang saya mampu. Mengapa? Karena SAYA TAKUT KEHILANGAN (padahal sudah hokum alam: ketika menemukan kita harus siap kehilangan). Saya berharap memberikan manfaat walaupun setitik dari apa yang saya mampu sebelum hilang (entah ditinggalkan, atau meninggalkan)

kau harusnya memilih aku, tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku!
kau belum merasakan menjalani apapun dengan saya, saya tahu menjalani ini tidak mudah apalagi sendirian tanpa kekuatan, kepedulian dan bahkan dengan air mata yang saya teteskan. Tak apa! Ini tulus dari hati saya karena mencintainya, mungkin ini rahasiaNya karena tidak terfikirkan dapat menjalani kisah ini bersamanya. Saya hanya meyakini bahwa ini rencana Tuhan.

Tinggalkan dia? Ya.. ketika memang Tuhan memiliki rencana lain untuk hidup kita selanjutnya. Bukan masalah besar ketika Tuhan andil dalam kperjalanan ini. Bukankah Tuhan pemilik semua jiwa manusia? Bukankah obatnya adalah ayat-ayatNya?
Lupakan dia? Tidak! Meskipun dalam satu tahun ini lebih banyak kisah buruk yang penuh tangisan darah saya, ini proses pendewasaan. Saya tidak harus melupakannya-dengan berusaha amnesia- karena menyerahkan ini semua kepada Maha Pemilik Hati dengan menerima kenyataan itu sudah cukup sepertinya.

kau tak pantas tuk disakiti. kau pantas tuk dicintai
terimakasih ketika kau mengungkapkan itu, namun pantas dan tak pantas hanya soal fikiran dan perasaan. Idealnya, semua makhluk tuhan memang tidak pantas disakiti, bahkan seharusnya dicintai. Tetapi dalam hidup memang semua berpasangan entah berlawanan atau bersesuaian.
Agama islam sungguh proporsional dalam hal ini, kita memng diajarkan seimbang dalam menjalani hidup ini. Allah Maha Sempurna sehngga tidak ada yang melebihi kesempurnaanNya. Kita manusia bukan malaikat ataupun iblis. Namun, manusia dapat semulia malaikat bahkan dqapat sebejad iblis dalam memanfaatkan akal dan hatiNya.

bodohnya dia yang meninggalkanmu demi cinta yang tak pasti
bukan bodoh (artinya:kurang bijak) meninggalkan saya tetapi ini yang terbaik dalam hidup kami. Keputusan cinta dengan andil Tuhan adalah keputusan paling bijaksana dan ini pasti tanpa keraguan sedikitpun.

Tuhan, hamba merasa terlalu cepat…
Terlalu cepat Kau memaksaku dewasa atas apa yang terjadi dalam hidup hamba saat ini.
Dua masalah besar dipadukan bersamaan dan ini menyangkut hatiku.
Hatiku sebagai seorang anak perempuan.
Perasaanku Sebagai seorang anak dan seorang perempuan.
Ketika teman sebayaku masih menikmati keharmonisan keluarga dan indahnya mencintai dicintai.
Ketika seharusnya aku mengatakan hidup ini indah dan penuh cinta..
Aku tidak menyalahi Kau jika ini memang takdirku.
Takdirku dari berjuta-juta rahasiaMu selanjutnya.
Maha Pengasih dan Maha Penyayang pun memang masih layak Kau sandang.
Mengapa?
Ini karena mutlak keyakinanku dan pembenaran bahwa Engkau Yang Maha Sempurna dan makhlukMu tidak sempurna. Ini pun karena masih banyak hal lain yang perlu aku syukuri dariMu.
Tuhan, berikan aku kekuatanMu untuk membimbingku menyusuri jalanMu yang lurus.
Jika dia takdirku, aku yakin kejadian ini hanya proses pendewasaan bagi kami untuk lebih mempersiapkan masa depan kami saat kembali dan bersatunya hati kami.
Jika tidak, temukan hamba dengan jodoh yang terbaik dalam akhlak, pemikiran, paras dan keturunan sebagai wakilMu untuk menjawab semua doaku dengan melengkapi hidup serta membimbingku membangun keluarga di masa depan.
Bahagiakan pula dia dengan pilihannya, seperti aku yang bahagia dengan jodohku.


Yang menginginkan kekuatan,

via

Inikah Jawabannya ?

Ini adalah lirik lagu seberapa pantas-Sheila on 7 yang dalam bulan ini sering saya putar di handphone, karena sejujurnya pertanyaan dalam lirik lagu ini memang selalu muncul dalam benak saya.
Ini contoh jawaban paling memilukan sepanjang balada percintaan manusia karena pertanyaan ini saya jawab sesuai apa yang saya rasakan selama ini. Ini adalah penafsiran paling negatif yang bersemayam di hati saya terlalu lama.
Check this out baby!

Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu?
Sangat pantas :)
Kamu mencintaiku kan? Dalam cinta ada harga yang memang harus dibayar yaitu pengorbanan dan ini pengorbananmu.

(tetapi dalam waktu aku menunggu kamu, apa pantas kamu bersikap seperti tidak memperdulikan saya?)

Cukup indahkah dirimu untuk s'lalu kunantikan?
Ini bukti cinta awal sayang, nantikan aku.. aku membutuhkan waktu untuk memilih kamu atau dia.
Ya, aku mencintaimu tetapi aku tulus menyayanginya. Ini pilihan sulit, kamu harus sadar resiko apa yang aku terima dan hadapi ketika memilihmu!

(kamu tak sadar membubuhkan kata tulus kepadanya, kamu hanya mencintaiku dengan egoismu namun kamu menyayanginya tanpa mengharapkan apapun)

Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku?
Aku mencintai –hanya saat-saat indah bersamamu- kamu, akupun menginginkanmu dan membutuhkanmu (sebatas kepentinganku saja, tidak lebih) dan sepertinya aku tak pantas hadir dalam mimpi burukmu.
(ya mimpiku indah saat bersamamu dan mimpi burukku adalah ketika kamu acuh terhadap perasaanku dan pergi tanpa mempertahankanku, jadi dalam mimpi burukku kamu tidak layak hadir)

Mampukah kita bertahan disaat kita jauh?
aku tak mampu sayang! Jadi, kamu jangan pernah jauh dariku walaupun sekedar pergi dengan temanmu. Karena aku keberatan namun perlu kamu ingat . Tidak perlu kan sayang berbicara hal ini denganmu, aku tahu kamu mengerti. Karena bagiku, ada mereka disampingku dengan segala aktivitasku yang memang sibuk.
Dan sepertinya kamupun tidak mampu karena pada kenyataannya, kamulah yang terus menghubungiku dan sepertinya kamu berharap atas perhatianku.

(aku sadar ada mereka dan ada aktivitas yang menyibukkan itu, aku menerimanya tetapi apakah lantas kamu tidak mmperhatikan bagaimana keadaanku?)

Seberapa hebatkah kau untuk kubanggakan, Cukup tangguhkah dirimu untuk s'lalu kuandalkan?
Are you kidding me baby? Kamu tahu cerita perjuangan hidupku dari dahulu hingga kini? Hingga aku mendapatkan semuanya kan? Segudang prestasi akademikku dari tingkat dasar hingga nonakademikku yang telah aku rintis sejak kecil. Aku yakin kaupun mengingat cerita itu dan sepertinya itu cukup menunjukan bahwa aku pantas kamu banggakan dan kamu andalkan.
(memang kekuranganku ada padamu, tetapi tidak bisakah potensimu dicurahkan ketika masalah muncul dalam cinta kita? )

Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang?
you know me so well dear.. keyakinan itu tergantung kamu, apakah kau kuat menjalani cinta ini dengan berbagai resiko yang kau alami?
Jika kamu menyerah, mau diapakan lagi? aku tidak mau menjalani sesuatu yang kamu pun ragu menjalaninya (Masalahku masalah kita, masalah kita selesaikan oleh kamu dan masalah kamu selesaikan sendiri). Lebih baik sakit saat ini dan kita cukup sampai disini .

(aku perempuan yang ingin dianggap penting, aku ingin sekali kamu pertahankan selama ini. Tetapi memang keinginanku itu aneh dan terkesan menganggap cinta kita sepele)

memang Celakanya hanya kaulah yang benar benar aku tunggu, Hanya kaulah yang benar benar memahamiku, Kau pergi dan hilang ke mana pun kau suka, hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan, Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan, Diantara peri aku s'lalu menantimu.

aku yang berharap lebih,

via