Sabtu, 20 November 2010

RESUME SILABUS MATERI ILMU ALAMIAH DASAR

RESUME SILABUS MATERI ILMU ALAMIAH DASAR

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2010


A. RESUME BAHASAN :HUBUNGAN ORGANIS IMAN DAN SAINS : SEBUAH TINJAUAN KOSMOLOGIS DALAM AL-QURAN

Salah satu warisan peradaban Islam yang paling berharga bagi kehidupan umat manusia ialah ilmu pengetahuan. Sukses peradaban Islam klasik di bidang ilmu pengetahuan seiring dengan suksesnya di bidang lain. Sistem kekuasaan para khalifah yang menyimpang masih jauh lebih baik daripada sistem manapun dengan segi keunggulannya yaitu etos keilmuan yang dikembangkan secara sadar dan penuh religiusitas oleh semua lapisan masyarakat khususnya pengusaha dan hartawan yang mendukung para sarjana. Iman dan ilmu beserta kosmologi sepanjang ajaran Quran memiliki hubungan organik yang integral meskipun berada dalam domain berbeda

a. Kosmologi Islam : Alam Raya sebagai Pertanda (Ayat)
• Alam untuk jagat raya adalah pinjaman dari perkataan arab alom dalam bentuk jamak alamun . Secara Etimologis alam sama artinya dengan alamah atau alamat-un yaitu alamat atau petanda. Sehingga jagat raya disebut alam karena ia merupakan alamat atau pertanda adanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan Mahakuasa. Adapula kata ayah atau ayat-un yakni ayat sehingga bisa dikatakan jagat raya ini bersama segala isinya dan peristiwa yang terjadi di dalamnya adalah ayat Tuhan (QS Fushilat:53)

• Ayat tuhan yang tertulis dalam al-Quran maupun yang terbentuk di alam raya harus dipelajari menggunakan akal. Al-Quran memerintahkan untuk memperhatikan, meneliti dan mengambil pelajaran bagi kepentingan hidupnya jasmani dan rohani kepada orang beriman.

• Perhatian, penelitian dan pengambilan pelajaran dari alam raya dan gejala-gejalanya menghasilkan ilmu pengetahuan. Para pengemban dan pemakunya disebut alim atau ulama ‘orang berilmu’, Dalam segi asla kebahasaan, ‘alam, ‘ilmu, ‘alim, dan ulama berasal dari satu akar kata. Maka, ilmu adalah hasil pemahaman tentang alam dan sekitarnya yang berarti pula pemahaman tentang pertanda\ayat tuhan.

• Ulama atau kaum berilmu digunakan kepada mereka yang faham gejala-gejala alam, mengerti susunan geologis gunung-gunung (mineralogi), mengerti gejala pada manusia (antropologi), fauna. Dalam Qs Fathir: 27-28 mengisyaratkan bahwa jika manusia mengerti dan mendalami serta meresapi semua gejala itu sebagai ayat tuhan, maka ia akan benar-benar menginsafi kehadiran tuhan dalam hidup, sehingga insaf pula memenuhi kewajiban moralnya.

• Al-Quran tidak memandang ilmu sebagi bertentangan dengan iman. Justru ilmu adalah ibarat jalan datar yang menghantarkan orang ke arah jalan pendakian ini (QS Al-Imran:191) . Diperkuat dengan pernyataan Karen Amstrong fan Ian Richard Netton bahwa Quran adalah surga par excellence bagi ahli semiotik.

• Jika seseorang memperhatikan alam dengan penuh minat dan perhatian, ia akan mendapatkan dua manfaat : secara lahiriah ia semakin faham tentang lingkungan hidupnya dalam arti seluas-luasnya (ilmu pengetahuan); secara batiniah ia akan merasakan keagungan tuhan dan menginsafi kehadiran-Nya dalam setiap bentuk wujud yang ada (iman dan takwa). Lahiri memberi kecakapan lebih tinggi untuk menempuh hidup duniawi dan mencapai sukses di dalanya dan batini akan menjadi sumber bimbingan untuk meraih martabat kemanusiaan yang setinggi-tingginya. Itulah tujuan perintah Al-Quran agar manusia memperhatikan berbagai alam di sekelilingnya.

b. Telaah Kosmologi Atas Beberapa Nuktah Kosmologi Al-Quran
• Usaha manusia menafsirkan firman-firman suci itu merupakan kegiatan ilmiah, yang penafsirannya itu dari keteranagan Al-Quran melalui rujukan silang dan dari Sunnah yang sohih serta dari pengamatan kepada gejala sosial maupun alam yang teramati baik dali alam raya maupun sejarah yang kesemuanya adalah ayat/pertanda Tuhan sehingga tidak hanya diperoleh semata-mata dari deduksi dan cara intelektualisasi ataupun bersifat dogmatis
• Pemahaman ayat/pertanda harus melalui usaha penasiran dan interprerasi yang tidak akan pernah berhenti, Usaha penafsiran ini mempertaruhkan kemampuan manusia dalam mengambil inisiatif dan penjelajahan pemikiran. Semakin kuat dan kreatif pengambilan inisiatif itu maka semakin mendalam dan meluas penjelajahan pemikiran yang dilakukan, semakin tinggi pula kemampuan menangkap makna terselubung di bali ayat dan pertanda

• Lima nuktah keterangan kosmologis al-Quran dengan kemungkinan tafsir semiotiknya:
1. Alam raya ini diciptakan enam hari, kemudian Dia bertahta di singgasana dan mengatur segala ciptaan-Nya (QS Qaf:38 dan al-a’raf:54 serta Hud:7)
2. Enam hari dalam Quran diisyaratkan sebagai semata suatu ungkapan simbolik atau metaforik. Sebab satu hari pada sisi Allah sama dengan seribu tahun perhitungan manusia atau limapuluh ribu tahun (QS.Al-Hajj: 43, Al-Sajdah:5, Al-Ma’arij:4)
3. alam raya ini diciptakan allah dengan benar tidak sia-sia. Tujuan memperhatikan alam raya ini yaitu membawa manusia kepada keinsyafan bahwa alam raya ini benar, baik dan embawa kebaikan serta kebahagiaan hidup manusia (QS. Al-Ankabut:44, Al-Rum :8, Al-Zumar:5, Shad:27)
4. Tuhan menciptakan segala sesuatu terdiri dari dua unsur yang berpasangan yang dikaitkan dengan hukum keseimbangan dengan prinsip kewajiban manusia mengakkan keadilan dan kejujuran. Jadi, keadilan sebahgai wujud prinsip keseimbangan adalah Hukum kosmis dan kezaliman adalah dosa kosmis (QS ar-ra’d :3, Al-Dzariyat;49, Yasin :36, Al-Baqarah: 251)
5. Allah menciptakan 7 lapisan langit yang semuanya berjalan dengan penuh keseimbangan, dan diatur dengan hukum-hukumnya sendiri.
• Sesuatu yang ada dalam Islam yng menjadikannya terbuka antara lain konsep aemiotik Al-Quran dan alam raya sebagai petanda, ayat, perlambang tuhan yang harus diusahakan penyingkapan maknanya. Sebagai ajaran sentral islam menawarkan Al-Hikmah.


B. RESUME BAHASAN : TENTANG MANUSIA

o Tingkatan Makhluk Allah
Malaikat
Jin
Manusia
Hewan
Tumbuhan
Benda Mati
Penjelasan :
 Jin dan Malaikat adalah makhluk yang tidak memiliki akal dan nafsu
 Manusia biasa disebut hewan berakal karena memiliki akal dan pikiran sehingga bisa mengendalikan nafsu, itulah yang membedakannya dengan hewan.
 Hewan memiliki nafsu, insting (dorongan tanpa fikir), naluri (keinginan)
 Tumbuhan tidak memiliki nafsu (proses alamiah) namun memiliki naluri
 Benda mati bersifat statis

o Perbedaan Nafsu, Insting, Naluri dan Akal
Nafsu adalah melebihi dari batas yang ditentukan atau diperlukan, sedangkan insting atau naluri adalah dorongan yang tidak perlu dipirkan dan pasti akn terjadi pada makhluk hidup tanpa didahului dengan nafsu atau kondisi alamiah. Sedangkan akal membuat kita berfikir dalam suatu tindakan. Nafsu dan insting bisa bersamaan maupun tidak.

o Posisi dan Fungsi Manusia yang membedakannya dengan makhluk lain
Posisi manusia dengan adanya akal akan dapat membimbing sehingga manusia disebut pusat kosmos atau pusat kehidupan,”Dengan Akal Manusia bisa memilih” sehingga Gunakanlah akal dalam setiap kehidupan dan pikiran merupakan awal dari tindakan. Tujuannya adlah memahami alam secar utuh, integral dan holistik.
Fungsi manusia yang membedakan dengan makhluk lain:
1. Tujuan spiritual (Non material)
2. Tujuan Sosial (sosialisasi)
3. Melintasi ruang dan waktu (masa depan dalam pemikirannya)

o Manusia dan Tugas Kosmiknya menurut Islam
Menurut islam, manusia adalah ciptaan-makhluk tuhan yang paling baik dan istimewa. Tuhan memberi penghormatan dan mengunggulkannya atas ciptaan-Nya yang lain (QS Al Isra: 70) karena itu tuhan memberi kepercayaankepada manusia sebagai khalifah . Sebagai khalifah, tuhan telah memberi kebebasan untuk mengelola alam yang sudah dirancang dengan segenap potensi dan ketersediaan bahan-bahan yang diperlukan bagi kehidupan sampai hari kiamat. Kebebasan disini adalah sebuah tanggung jawab dan tugas kosmik.

o Ciri-ciri manusia sebagai makhluk :
a. Manusia memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya
b. Mengadakan pertukaran zat dan Berinteraksi dengan lingkungannya
c. Memberi tanggapan terhadap rangsangan dari luar maupun dalam
d. Memiliki potensi berkembang biak dan Tumbuh, berkembang, bergerak, dan Mati


C. RESUME BAHASAN : SEJARAH ATAU PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANUSIA

Mitos  Coba-coba/Trian  Zaman Mesir Kuno  Zaman Yunani  Wahyu  Wahyu, filsafat, Ilmu Pengetahuan  Modern
1. Mitos
Mitos adalah kepercayaan atau keyakinan terhadap suatu hal tanpa didasarkan bukti ilmiah atau fakta atau wahyu atau ilmu pengetahuan. Dengan tujuan untuk menjawab rasa ingin tahu manusia atas pertanyaannya tanpa dipertanyakan benar atau salah, dengan maksud memuaskan pertanyaan manusia sehingga tidak perlu ditanyakan benar atua salahnya namun hal ini selalu berkembang. Bisa kuat jika ada fakta yang memperkuat dan ada pula yang dilemahkan atau gugur jika ada fakta ilmiah yang menggugurkan. Fungsi mitos adalah untuk memahami fenomena alam.
2. Coba-coba/Trian
Dalam masa coba-coba atau trial digunakan naluri/insting tanpa teori tertentu dengan maksud mempertahankan diri dengan fungsi memenuhi kebutuhan hidup. Dalam masa ini bagaimana bisa manusia memanfaatkan naluri/insting dengan coba-coba.Trial yaitu cara untuk memperolh pengetahuan dengan untung-untungan namun membutuhkan waktu lama sehingga tidak efisien dalam mencari kebenaran.
3. Zaman Mesir Kuno
Pada zaman ini pemikiran manusia sudah ke arah ilmu pengetahuan walaupun belum sistematis dan prosedural bukan lagi untuk kebutuhan hidup melainkan bagaiman memanfaatkan alam untuk berkreasi.
4. Zaman Yunani (Rasional)
Cara berfikir amnausia zaman yunani telah mengedepankan bukti-bukti rasional, banyak berfikir hal-hal yang abstrak dan universal.
5. Wahyu
Wahyu muncul sejak lahirnya Nabi Isa (Romawi) karena pengaruh luas Isa dalam doktrinisasi ajarannya. Wahyu adalah kebenaran yang mutlak. Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan Tuhan kepada manusia. Pengetahuan itu disalurkan lewat Nabi yang diutus-Nya. Dengan wahyu manusia memperoleh pengetahuan dengan keyakinan bahwa yang diwahyukan tersebut benar,
6. Wahyu, filsafat, Ilmu Pengetahuan
Pada masa ini, muncul tokoh-tokoh muslim seperti Ibnu Sina, Al-Jabar dan para filsafat barat seperti aristoteles, plato. Wahyu, filsafat, ilmu pengetahuan harmonis dipakai dalam berfikir. Filsafat adalah menjabarkan Quran dengan berfikir gaya filsafat, dalam filsafat islam tujuannya untuk keinginan memperdalam ajaran agama sedangkan dalam filsafat barat lebih karena ketidakpuasan terhadap agama. Ilmu dan filsafat berusaha menjadi pembenaran bahwa apa-apa yang dipahaminya harus menjelaskan ajaran.
7. Modern (metode ilmiah)
Perkembangan pemikiran tentang fenomena alam hingga zaman sains modern ditandai dengan konsep metode ilmiah


D. RESUME BAHASAN : ASAL KEJADIAN ALAM SEMESTA MENURUT AL_QURAN
• Al-Quran mengandungi ayat berikut, berkenaan asal kejadian alam semesta:

"Dan tidakkah orang-orang kafir itu memikirkan dan mempercayai bahawa
sesungguhnya langit dan bumi itu pada asal mulanya bercantum (sebagai benda
yang satu), lalu Kami pisahkan antara keduanya?" (surah Al-Anbiyaa´: 30)

Persamaan di antara ayat Al-Quran dengan teori Big Bang tidak dapat
dinafikan lagi. Bagaimana sebuah kitab yang muncul di padang pasir Arab 1400
tahun lalu, mengandung fakta sains?

Ayat Al-Quran berikut merujuk kepada keadaan alam semesta oleh perkataan
´dhukhan´ yang bermaksud asap:

"Kemudian Dia menujukan kehendak-Nya ke arah (bahan-bahan langit sedang langit itu masih berupa asap; lalu Dia berfirmankepadanya dan kepada bumi: ´Turutlah kamu berdua akan perintah-Ku, sama ada dengan sukarela atau paksa!´ Keduanya menjawab: ´Kami berdua sedia menurut - patuh dengan sukarela.´" (Surah Fussilat: 11)

• Berikut ialah maksud petikan ayat al-Quran yang juga membayangkan bumi ini
bulat:

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan ada faedah dan guna yang
sebenar; Dia juga menjadikan malam melingkari siang (dengan gelapnya), dan
menjadikan siang melingkari malam (dengan cahayanya)."
(Surah Az-Zumar: 5)

Perkataan Arab yang digunakan di sini ialah ´kawwara´ bermakna ´untuk
menindihkan´ atau ´melingkari´ - seperti serban yang dilingkarkan mengelilingi kepala. Penindihan dan pelingkaran malam dan siang hanya boleh berlaku jika bumi ini bulat. Bumi ini bukanlah bulat seperti bola, tetapi berbentuk geo-spherical (geo-bulat), iaitu leper di hujung.

• Ayat berikut mengandungi keterangan mengenai bentuk bumi:
"Dan Bumi sesudahkan itu dijadikan berbentuk telur." (surah An-Naazi´aat: 30)

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS. Al Anbiyaa', 21: 30)

Terjemahan ayat di atas mengandung pemilihan kata yang sangat penting dalam bahasa aslinya, bahasa Arab. Kata ratk diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" yang berarti "bercampur, bersatu" dalam kamus bahasa Arab. Kata itu digunakan untuk merujuk dua zat berbeda yang menjadi satu. Frasa "Kami pisahkan" diterjemahkan dari kata kerja bahasa Arab, fatk yang mengandung makna bahwa sesuatu terjadi dengan memisahkan atau menghancurkan struktur ratk. Tumbuhnya biji dari tanah adalah salah satu tindakan yang menggunakan kata kerja ini. Mari kita tinjau lagi ayat tersebut dengan pengetahuan ini di benak kita. Dalam ayat itu, langit dan bumi pada mulanya berstatus ratk. Mereka dipisahkan (fatk) dengan satu muncul dari yang lainnya. Menariknya, para ahli kosmologi berbicara tentang "telur kosmik" yang mengandung semua materi di alam semesta sebelum Dentuman Besar. Dengan kata lain, semua langit dan bumi terkandung dalam telur ini dalam kondisi ratk. Telur kosmik ini meledak dengan dahsyat menyebabkan materinya menjadi fatk dan dalam proses itu terciptalah struktur keseluruhan alam semesta.

• Kebenaran lain yang terungkap dalam Al Quran adalah pengembangan jagat raya yang ditemukan pada akhir tahun 1920-an. Penemuan Hubble tentang pergeseran merah dalam spektrum cahaya bintang diungkapkan dalam Al Quran sebagai berikut:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesung-guhnya Kami benar-benar meluaskannya."
(QS. Adz-Dzaariyat, 51: 47)

Singkatnya, temuan-temuan ilmu alam modern mendukung kebenaran yang dinyatakan dalam Al Quran dan bukan dogma materialis. Materialis boleh saja menyatakan bahwa semua itu "kebetulan", namun fakta yang jelas adalah bahwa alam semesta terjadi sebagai hasil penciptaan dari pihak Allah dan satu-satunya pengetahuan yang benar tentang asal mula alam semesta ditemukan dalam firman Allah yang diturunkan kepada kita. Ledakan raksasa yang dikenal sebagai supernova menyebabkan materi terlontar ke seluruh penjuru alam semesta. Jarak yang luar biasa jauh antar bintang dan galaksi di alam semesta memperkecil risiko yang diakibatkan ledakan tersebut terhadap benda-benda alam semesta lainnya. Setiap galaksi di alam semesta adalah bukti struktur teratur yang ada di mana-mana. Sistem-sistem yang luar biasa ini, dengan rata-rata 300 miliar bintang di setiap sistem, menunjukkan keseimbangan dan keselarasan nyata.

2 komentar: